RSS

Senin, 24 Maret 2014

Menulis Fanfiction



Apa sih, fanfiction itu? Mungkin masih banyak yang bingung dengan istilah fanfiction. Nah, aku kasih tahu deh #akukanbaik hahaha :D. 

Fanfiction atau fanfic atau FF itu cerita fiksi yang dibuat berdasarkan kisah, karakter atau latar yang udah ada. Biasanya penggemar karya atau karakter tokoh itu yang buat. Bisa berupa cerita tentang idola kita, selebriti, film atau komik. Misalnya aku pernah baca fanfic Harry Potter. Penulisnya hanya mengambil tokoh dalam filmnya, tapi mereka membuat jalan cerita yang berbeda dari film dan bukunya. Jalan cerita di dalam fanfic itu murni hasil imajinasi dari fans. Untuk jenis dan genre fanfiction, kalian googling aja ya, hehehe, biar postingan kali ini nggak kepanjangan. Seperti yang udah aku bilang sebelumnya, plot  fanfiction biasanya merupakan hasil imajinasi para fans, yang mengambil tokoh populer  kemudian fans menciptakan cerita untuk mereka . 

Aku akan kasih contoh nih, karena aku seorang K-Poper, aku sering membuat cerita fiksi dengan artis Korea sebagai tokoh utama. Aku juga suka dengan artis Jepang dan sering juga buat cerita dengan artis Jepang. 

Mungkin banyak yang menganggap remeh fanfiction, karena mengambil tokoh-tokoh dan latar yang udah ada. Kadang juga memandang sebelah mata ide-ide cerita dalam fanfiction. Mungkin banyak yang pernah dengar pendapat  begini, “Fanfiction? Ceritanya isinya tentang para idola kan? Paling ceritanya nggak mutu dan remeh, lagipula tokohnya bukan tokoh murni ciptaan sendiri.”

BUT, eiiits, jangan salah! Sejauh yang aku tahu, fanfiction itu nggak selamanya jelek dan nggak mutu! Kadang ceritanya berbobot (kadang malah berbobot banget :D) dan idenya “wow” bagiku. Aku banyak membaca fanfiction yang memiliki ide cerita luar biasa, dengan plot yang bagus dan nggak ngebosenin. Serasa bukan baca fanfiction!:D Dan bagiku, menulis fanfiction itu nggak terbatas pada genre tertentu aja. Kita bisa bebas memasukkan imajinasi terliar (buset bahasanya, hehehe :D) kita lewat fanfiction yang nggak bisa kita wujudkan kalau kita membuat cerita biasa. Kita bisa membuat cerita tentang anggota Super Junior, misalnya yang menjadi vampir yang berusia ribuan tahun. Asal kita pintar mengolah ide itu dengan baik, cerita yang kita buat jatuhnya akan keren, lho. Kita juga bisa membuat cerita tentang Bella Swan di Twilight yang ternyata pernah bertemu dengan Edward di kehidupan sebelumnya, misalnya. Jatuhnya bakal keren dan nggak aneh kalau kita pintar mengolahnya dengan baik^^.

Untuk aku sendiri nih ya, kadang fanfic menawarkan field sendiri yang nggak bisa dimasuki cerita-cerita biasa. Contohnya nih, karena di Indonesia nggak pernah mengenal sosok vampir dan vampir juga bukan budaya Indonesia, aku kesulitan jika ingin membuat cerita tentang vampir tapi aku sesuaikan latar dan karakternya menjadi khas Indonesia. Ya iyalah ya, mana ada vampir di Indonesia? (Aku nggak tahu sih, mungkin ada, cerita legenda tentang makhluk penghisap darah dan abadi di Indonesia, tapi kita nggak mengenalnya dengan nama “vampir”, hehehe). Ada lagi ketika aku ingin membuat cerita tentang peri, misalnya. Aku bisa mewujudkannya lewat dongeng dan cerita fantasi, tapi tetap akan sulit ketika menyesuaikannya dengan latar khas Indonesia, secara sosok peri yang biasanya kita kenal, bukanlah makhluk mitologi khas Indonesia. Untuk dongeng mungkin bisa, tapi untuk cerita fantasi, akan cukup sulit. Tapi ketika aku mengambil tokoh SHINee (boyband yang satu manajemen dengan Super Junior) atau One Direction yang bertemu dengan gadis cantik yang ternyata adalah peri, aku merasa itu bisa menjadi cerita yang cocok dan oke.           

Gimana, tergiur membuat fanfic? Muehehehe …. Membuat fanfiction itu nggak susah, kok, karena kita benar-benar mainin imajinasi dan memikirkan cara gimana agar fanfic itu jatuhnya nggak norak dan bisa menjadi keren. 

Pertama adalah kesesuaian ide dengan tokoh idola atau film atau komik yang kita ambil. Biasanya cerita fanfic yang aku pernah baca nggak jauh-jauh banget dengan kisah, latar, dan tokoh yang udah ada. Misal fanfic Harry Potter yang tetap mengambil latar Hogwarts dan rumah keluarga Weasley, serta tidak menambahkan atau menciptakan tokoh baru yang nggak ada di buku maupun film. Untuk fanfic artis idola, aku kebanyakan menemukan tokoh idola tersebut memiliki karakter dan sifat yang nggak jauh beda dengan sifat asli idola tersebut. Tujuannya agar membuat pembaca tetap merasa akrab dan dekat dengan tokoh tersebut.   

Contoh nih …

Niall menatap jauh ke depannya, tatapan matanya terlihat sedih. Harry ingin menanyakan apa yang dipikirkannya, tapi dia ragu. Niall berada di dekatnya, tapi Harry seolah tidak bisa menjangkaunya. Niall sangat dekat, teramat dekat, tapi juga sekaligus begitu jauh.

“Kau tahu, Harry,” akhirnya Niall berkata, dia menatap Harry dan melanjutkan, “kadang kupikir jika pada hari itu aku tidak membuat Liam marah, aku bisa mencegah dia pergi. Dia pasti masih akan ada di sini. Bersama kita.” 

Kedua, jalan cerita/plot. Fanfic yang kita buat usahakan agar berbobot dan bermutu, baik dari diksi (pilihan kata) maupun cara penceritaan. Nantinya, pembaca akan menilai bahwa fanfic itu enak dibaca dan nggak membosankan. Cara penceritaan yang oke bahkan bisa membuat mereka jatuh cinta dengan fanfic yang kita buat, lho. Nah kan, kalau udah gitu, siapa yang akan berpikir fanfic itu berisi cerita remeh dan nggak bagus? Aku kasih contoh nih, ya. Semoga kalian suka, hehehe:

Key memandang Sunny.

“Kau yang melakukannya, bukan?”

Sunny memandang Key dengan curiga.

“Melakukan apa?” tanyanya segera. Matanya menyipit. Key bisa melihat bahwa dia mulai takut.

“Kau yang merencanakan agar Victoria melewati jalan itu lima tahun lalu. Kau mengenal kebiasannya dan sudah mempelajarinya baik-baik. Kau yang merencanakan pembunuhannya.”

Nah, how do you think, readers? Hehehe, bagus enggak? #ayobilangajabagus #maksa:D. Semoga dari contoh yang aku buat, kalian bisa mempelajari gimana menulis plot yang oke dan menarik.

Ketiga, ini yang paling penting, jadi aku menaruhnya paling akhir. PEMILIHAN JUDUL! Yap, PEMILIHAN JUDUL! #capslocksemua 

Pemilihan judul itu penting banget! Sama seperti kita membuat cerita biasa, judul bisa menjadi faktor utama yang menentukan oke enggaknya fanfic yang kita buat. Gimana kita bisa memberitahu pembaca kalau fanfic kita oke tapi judul yang kita buat malah seolah “menjatuhkan” fanfic itu? Kadang judul menjadi faktor yang menjadi pertimbangan utama orang mau membaca fanfic kita. lho. Dari judul yang oke, orang menjadi tertarik, sama seperti kita membuat cerita biasa. Oke, judul yang kita pilih memang harus menarik, tapi juga harus memperhatikan segi estetika judul itu, lho. Jadi fanfic kita enggak diremehin begitu aja, apalagi sama orang yang baru mengenal fanfic. 

Aku memang belum mastering (ciileh) mencari judul yang oke, sih. Tapi berikut ini adalah judul-judul fanfic yang pernah aku buat:
      1. Letter from Heaven
      2. Medusa
      3. Saturday Nightmare

Nggak harus bahasa Inggris, kok. Sesuaikan aja, kalau enggak menemukan padanan judul yang oke dalam bahasa Indonesia, kita bisa memakai judul berbahasa Inggris. Jadi intinya, buatlah judul yang menarik tapi juga bagus dan membuat orang tertarik membacanya. 

Jadi, mau membuat fanficmu sekarang? ^^

0 komentar:

Posting Komentar