Apa sih, fanfiction itu? Mungkin masih banyak yang bingung
dengan istilah fanfiction. Nah, aku kasih tahu deh #akukanbaik hahaha :D.
Fanfiction atau fanfic atau FF itu cerita fiksi yang dibuat
berdasarkan kisah, karakter atau latar yang udah ada. Biasanya penggemar karya
atau karakter tokoh itu yang buat. Bisa berupa cerita tentang idola kita,
selebriti, film atau komik. Misalnya aku pernah baca fanfic Harry Potter.
Penulisnya hanya mengambil tokoh dalam filmnya, tapi mereka membuat jalan
cerita yang berbeda dari film dan bukunya. Jalan cerita di dalam fanfic itu
murni hasil imajinasi dari fans. Untuk jenis dan genre fanfiction, kalian
googling aja ya, hehehe, biar postingan kali ini nggak kepanjangan. Seperti yang udah aku bilang sebelumnya, plot fanfiction biasanya merupakan hasil imajinasi
para fans, yang mengambil tokoh populer
kemudian fans menciptakan cerita untuk mereka .
Aku akan kasih contoh nih, karena aku seorang K-Poper, aku
sering membuat cerita fiksi dengan artis Korea sebagai tokoh utama. Aku juga
suka dengan artis Jepang dan sering juga buat cerita dengan artis Jepang.
Mungkin banyak yang menganggap remeh fanfiction, karena
mengambil tokoh-tokoh dan latar yang udah ada. Kadang juga memandang sebelah
mata ide-ide cerita dalam fanfiction. Mungkin banyak yang pernah dengar
pendapat begini, “Fanfiction? Ceritanya
isinya tentang para idola kan? Paling ceritanya nggak mutu dan remeh, lagipula
tokohnya bukan tokoh murni ciptaan sendiri.”
BUT, eiiits, jangan salah! Sejauh yang aku tahu, fanfiction
itu nggak selamanya jelek dan nggak mutu! Kadang ceritanya berbobot (kadang
malah berbobot banget :D) dan idenya “wow” bagiku. Aku banyak membaca
fanfiction yang memiliki ide cerita luar biasa, dengan plot yang bagus dan
nggak ngebosenin. Serasa bukan baca fanfiction!:D Dan bagiku, menulis
fanfiction itu nggak terbatas pada genre tertentu aja. Kita bisa bebas
memasukkan imajinasi terliar (buset bahasanya, hehehe :D) kita lewat fanfiction
yang nggak bisa kita wujudkan kalau kita membuat cerita biasa. Kita bisa
membuat cerita tentang anggota Super Junior, misalnya yang menjadi vampir yang
berusia ribuan tahun. Asal kita pintar mengolah ide itu dengan baik, cerita
yang kita buat jatuhnya akan keren, lho. Kita juga bisa membuat cerita tentang
Bella Swan di Twilight yang ternyata pernah
bertemu dengan Edward di kehidupan sebelumnya, misalnya. Jatuhnya bakal keren
dan nggak aneh kalau kita pintar mengolahnya dengan baik^^.
Untuk aku sendiri nih ya, kadang fanfic menawarkan field sendiri yang nggak bisa dimasuki
cerita-cerita biasa. Contohnya nih, karena di Indonesia nggak pernah mengenal
sosok vampir dan vampir juga bukan budaya Indonesia, aku kesulitan jika ingin
membuat cerita tentang vampir tapi aku sesuaikan latar dan karakternya menjadi
khas Indonesia. Ya iyalah ya, mana ada vampir di Indonesia? (Aku nggak tahu
sih, mungkin ada, cerita legenda tentang makhluk penghisap darah dan abadi di
Indonesia, tapi kita nggak mengenalnya dengan nama “vampir”, hehehe). Ada lagi
ketika aku ingin membuat cerita tentang peri, misalnya. Aku bisa mewujudkannya
lewat dongeng dan cerita fantasi, tapi tetap akan sulit ketika menyesuaikannya
dengan latar khas Indonesia, secara sosok peri yang biasanya kita kenal,
bukanlah makhluk mitologi khas Indonesia. Untuk dongeng mungkin bisa, tapi
untuk cerita fantasi, akan cukup sulit. Tapi ketika aku mengambil tokoh SHINee
(boyband yang satu manajemen dengan Super Junior) atau One Direction yang
bertemu dengan gadis cantik yang ternyata adalah peri, aku merasa itu bisa
menjadi cerita yang cocok dan oke.
Gimana, tergiur membuat fanfic? Muehehehe …. Membuat
fanfiction itu nggak susah, kok, karena kita benar-benar mainin imajinasi dan
memikirkan cara gimana agar fanfic itu jatuhnya nggak norak dan bisa menjadi keren.
Pertama adalah kesesuaian ide dengan tokoh idola atau film atau komik yang kita
ambil. Biasanya cerita fanfic yang aku pernah baca nggak jauh-jauh banget
dengan kisah, latar, dan tokoh yang udah ada. Misal fanfic Harry Potter yang
tetap mengambil latar Hogwarts dan rumah keluarga Weasley, serta tidak
menambahkan atau menciptakan tokoh baru yang nggak ada di buku maupun film. Untuk
fanfic artis idola, aku kebanyakan menemukan tokoh idola tersebut memiliki
karakter dan sifat yang nggak jauh beda dengan sifat asli idola tersebut.
Tujuannya agar membuat pembaca tetap merasa akrab dan dekat dengan tokoh
tersebut.
Contoh nih …
Niall menatap jauh ke
depannya, tatapan matanya terlihat sedih. Harry ingin menanyakan apa yang
dipikirkannya, tapi dia ragu. Niall berada di dekatnya, tapi Harry seolah tidak
bisa menjangkaunya. Niall sangat dekat, teramat dekat, tapi juga sekaligus
begitu jauh.
“Kau tahu, Harry,”
akhirnya Niall berkata, dia menatap Harry dan melanjutkan, “kadang kupikir jika
pada hari itu aku tidak membuat Liam marah, aku bisa mencegah dia pergi. Dia
pasti masih akan ada di sini. Bersama kita.”
Kedua, jalan cerita/plot. Fanfic yang kita buat usahakan
agar berbobot dan bermutu, baik dari diksi (pilihan kata) maupun cara
penceritaan. Nantinya, pembaca akan menilai bahwa fanfic itu enak dibaca dan
nggak membosankan. Cara penceritaan yang oke bahkan bisa membuat mereka jatuh
cinta dengan fanfic yang kita buat, lho. Nah kan, kalau udah gitu, siapa yang
akan berpikir fanfic itu berisi cerita remeh dan nggak bagus? Aku kasih contoh
nih, ya. Semoga kalian suka, hehehe:
Key memandang Sunny.
“Kau yang
melakukannya, bukan?”
Sunny memandang Key
dengan curiga.
“Melakukan apa?”
tanyanya segera. Matanya menyipit. Key bisa melihat bahwa dia mulai takut.
“Kau yang merencanakan
agar Victoria melewati jalan itu lima tahun lalu. Kau mengenal kebiasannya dan
sudah mempelajarinya baik-baik. Kau yang merencanakan pembunuhannya.”
Nah, how do you think,
readers? Hehehe, bagus enggak? #ayobilangajabagus #maksa:D. Semoga dari
contoh yang aku buat, kalian bisa mempelajari gimana menulis plot yang oke dan
menarik.
Ketiga, ini yang paling penting, jadi aku menaruhnya paling
akhir. PEMILIHAN JUDUL! Yap, PEMILIHAN JUDUL! #capslocksemua
Pemilihan judul itu penting banget! Sama seperti kita
membuat cerita biasa, judul bisa menjadi faktor utama yang menentukan oke
enggaknya fanfic yang kita buat. Gimana kita bisa memberitahu pembaca kalau
fanfic kita oke tapi judul yang kita buat malah seolah “menjatuhkan” fanfic
itu? Kadang judul menjadi faktor yang menjadi pertimbangan utama orang mau
membaca fanfic kita. lho. Dari judul yang oke, orang menjadi tertarik, sama
seperti kita membuat cerita biasa. Oke, judul yang kita pilih memang harus
menarik, tapi juga harus memperhatikan segi estetika judul itu, lho. Jadi
fanfic kita enggak diremehin begitu aja, apalagi sama orang yang baru mengenal
fanfic.
Aku memang belum mastering
(ciileh) mencari judul yang oke, sih. Tapi berikut ini adalah judul-judul
fanfic yang pernah aku buat:
1. Letter from Heaven
2. Medusa
3. Saturday Nightmare
Nggak harus bahasa Inggris, kok. Sesuaikan aja, kalau enggak
menemukan padanan judul yang oke dalam bahasa Indonesia, kita bisa memakai
judul berbahasa Inggris. Jadi intinya, buatlah judul yang menarik tapi juga bagus
dan membuat orang tertarik membacanya.
Jadi, mau membuat fanficmu sekarang? ^^
0 komentar:
Posting Komentar