(Setengah curhat)
Ada saat di mana aku menatap layar, berharap dapat
menulis cerita baru. Semangat udah meluap-luap, tinggal disalurkan. And then
... I get stuck. Nggak tahu apa yang harus ditulis dan mau mulai dari mana. Ide
melayang-layang di kepala, tapi nggak tahu bagaimana harus merealisasikannya.
Saat itulah ... aku mulai mengalihkannya ke hal lain. Main game, nonton film,
haha ... Dan kemudian keinginan menulis lenyap entah ke mana.
Saat itulah aku tahu, writer’s blockku kambuh lagi, dan bagiku, untuk menghadapinya, aku
mengalihkan diri dan pikiran ke hal lain. Main game, nonton film, nonton K-Pop reality show (:D, K-Poper detected), apa
pun yang bisa mengalihkan kebuntuan. Dan biasanya ... ide bisa muncul setelah
itu. Readers, kalian pernah
mengalaminya juga?
Bahkan, kadang ide baru bisa muncul setelah aku menonton film. Sering sekali terjadi seperti itu. Aku menonton film dengan asyik, mencermati dan menikmati jalan ceritanya, dan setelah itu ... Plop! Sebuah ide hinggap di kepalaku. Aku jadi semangat untuk menulis lagi ...^^
Ada seniorku yang bilang. Jangan menunggu ide
datang, tapi carilah ide itu. Dengan begitu kita akan terus menulis. Kita nggak
akan berhenti karena nggak punya ide, atau kita udah punya ide tapi nggak tahu
bagaimana harus merealisasikannya. Sebagai penulis, kita-lah yang menentukan
jalan ceritanya, “nyawa” dan apa yang dilakukan tokoh-tokoh dalam cerita kita
berada di tangan kita (serasa dewa, haha :D). Tapi serius, cuma kita yang tahu
bagaimana ceritanya harus berjalan dan bagaimana cerita harus berakhir.
Aku baca beberapa blogger yang memberikan tip
menulis. Usahakan setiap hari kita menulis, walaupun cuma satu paragraf, atau
bahkan cuma beberapa kata dan kalimat aja. Yang penting kita menulis. Seperti
kata salah satu seniorku, jangan pikirkan tulisan kita saat itu jelek.
Nikmatilah proses menulis itu.
Writer’s
block emang menyebalkan, tapi itu bukan halangan untuk
terus menulis. Jangan biarkan si WB (malas nulis istilah lengkapnya, jadi
disingkat aja :D) menghalangi kita untuk terus menulis. Abaikan si WB, dan
terus gerakkan jari-jemari kita, menari bersama kata-kata.
0 komentar:
Posting Komentar