Akhirnya setelah lama dianggurin, postingan Sosok Penuh Teka-Teki dalam Agatha Christie's The Mysterious Mr. Quin (Part 1) akhirnya aku
posting juga yang Part 2 ini, hehe. Oke, tanpa berlama-lama, aku akan lanjutkan
postingan Part 1 sebelumnya.
Kasus Ketujuh, “Suara Dalam Kegelapan”. Kasus ini agak “berbau”
supranatural. Cerita bermula dari Mr. Satterthwaite yang mengunjungi salah satu
kawannya, Lady Stranleigh. Sang lady menceritakan perilaku aneh putrinya,
Margery, yang mulai melihat dan mendengar hal-hal aneh. Lady Stranleigh lalu
meminta bantuan Mr. Satterthwaite.
Saat menaiki kereta menuju Abbot’s Mede, rumah Lady
Stranleigh, secara kebetulan dia bertemu lagi dengan Mr. Quin. Mr.Quin rupanya
sedang menuju arah yang sama dengan Mr. Satterthwaite.
Mr. Satterthwaite lalu bertemu dengan Margery, yang
menceritakan pertistiwa aneh yang dialaminya, mencakup suara-suara yang
didengarnya saat tidur. Kejadian itu semakin buruk saat Margery mendapati dia
terluka setelah bermimpi hal yang aneh.
Spiritualis pun dipanggil dan diadakanlah acara pertemuan
dengan roh orang mati. Secara mengejutkan, roh yang datang memberitahukan bahwa
dia adalah Beatrice Barron, saudara Lady Stranleigh yang sudah meninggal karena
kecelakaan.
Akhir dari kasus ini sangat tidak terduga. Apakah arti
peristiwa dan mimpi aneh yang dialami Margery? Mengapa pada saat acara
pertemuan dengan roh, saudara Lady Stranleigh yang muncul?
Kasus Kedelapan, “Wajah Helen”. Mr. Satterthwaite
mengunjungi Gedung Opera, di mana dia secara kebetulan kembali bertemu (lagi) dengan Mr. Quin. Mereka lalu melihat
seorang wanita yang sangat cantik di barisan penonton. Wajah yang memiliki
kecantikan yang diibaratkan seperti Helen of Troy. Wanita itu bernama Gillian
West dan dia sedang bersama seorang kawannya, Phillip Eastney. Sebuah
pertengkaran lalu terjadi antara Phillip Eastney dengan seorang pria, Charles
Burns, yang adalah tunangan Gillian West. Mr. Satterthwaite menawarkan untuk
membantu Gillian.
Gillian lalu menceritakan kesedihannya perihal Phillip
Eastney, yang disayanginya sebagai teman. Namun Phillip, yang menyimpan
perasaan kepadanya, tidak bisa menerimanya. Gillian takut, pertunangannya
dengan Charles akan membuat Phillip marah. Namun rupanya akhirnya Phillip bisa
menerima keputusannya, meskipun dengan berat hati. Phillip bahkan memberikan
hadiah radio yang mahal dan sebuah hiasan kaca yang cantik sebagai hadiah
perkawinan. Phillip juga meminta agar malam itu Gillian tinggal di rumah dan
mendengarkan siaran radio.
Pertemuan Mr. Satterthwaite selanjutnya dengan Phillip
membuka alasan sebenarnya dari hadiah-hadiahnya kepada Gillian. Secara
mengejutkan, keduanya menjadi alat pembunuh yang tidak disangka-sangka.
Kasus Kesembilan, “Harlequin yang Mati”. Mr. Satterthwaite
sedang mengunjungi pameran lukisan Frank Bristow, seorang seniman baru. Mr.Quin
lalu melihat sebuah lukisan dengan suasana dan sosok yang dikenalnya di
dalamnya. Lukisan itu, Harlequin yang
Mati, memperlihatkan dua sosok Harlequin. Yang satu sedang terbaring mati
di lantai, dan yang kedua memperhatikan sosok pertama yang tergeletak dari
jendela. Lukisan itu berlatar belakang Ruang Beranda di Charley. Mr.
Satterthwaite lalu membeli lukisan itu.
Mr. Satterthwaite lalu bertemu dengan sang pelukis secara
langsung saat acara makan malam bersama dengan Kolonel Monckton dan Mr. Quin.
Mereka bertiga lalu membicarakan Charnley yang menjadi latar belakang lukisan
yang dibeli Mr. Satterthwaite. Menurut gosip, ada dua hantu di sana. Selain
itu, Charney merupakan tempat yang suram, dengan banyak kematian. Lord Charley
yang terakhir juga bunuh diri di sana. Makan malam itu lalu terganggu dengan
kedatangan seorang artis bernama Aspasia Glen yang berniat membeli lukisan Mr.
Satterthwaite.
Lukisan yang dibeli Mr. Satterthwaite ternyata membuka tabir
tragedi yang berlatar belakang Ruang Beranda di Charnley.
Kasus Kesepuluh, “Burung Dengan Sayap Patah”. Mr.
Satterthwaite datang ke Laidell atas undangan Madge Keeley, Saat makan malam,
dia bertemu dengan seorang wanita cantik yang misterius bernama Mabelle
Annesley. Wanita itu seperti seorang pemikat, antara nyata dan tidak nyata,
namun juga menimbulkan kesan iba di hati Mr. Satterthwaite. Mr. Satterthwaite
lalu menemukan istilah untuk wanita itu, seekor burung dengan sayap yang patah.
Keesokan harinya, Mabelle ditemukan gantung diri. Mr. Satterthwaite
yang menyelidiki kematiannya kemudian menemukan bahwa Mabelle dibunuh.
Kasus Kesebelas, “Ujung Dunia”. Kedatangan Mr. Satterthwaite
ke Corsica atas ajakan Duchess of Leith. Di sana dia bertemu dengan Naomi
Carlton Smith, seorang gadis seniman. Naomi lalu membawa Mr. Satterthwaite dan
sang Duchess mengunjungi sebuah lokasi terpencil di Corsica, Coti Chiaveeri,
atau menurut istilah Naomi “Ujung Dunia”. Sesampainya di sana, lagi-lagi Mr.
Satterthwaite bertemu dengan Mr. Quin. Dia juga lalu bertemu dengan seorang
produser drama bernama Mr. Vyse, aktris
Rosina Nunn dan suaminya Henry Judd. Pertemuan mereka lalu membuka tragedi lama
yang pernah terjadi, melibatkan kasus hilangnya opal milik sang aktris.
Kasus Kedua belas, “Jalan Harlequin”. Kasus terakhir yang
membuka kedok siapa sebenarnya Mr. Quin. Mengapa dia selalu muncul saat terjadi
tragedi? Mengapa kemunculannya selalu tiba-tiba? Kasus terakhir ini akan
mengungkapkan segalanya. Mr. Satterthwaite yang terkejut saat mendapati
identitas Mr. Quin begitu terkejut. Mr. Quin menghilang di kasus terakhir ini,
meninggalkan Mr. Satterthwaite yang merasa ketakutan.
0 komentar:
Posting Komentar