-Postingan baru
tentang novel yang udah lama-
Oktober 2014 lalu, novel pertamaku terbit. Yap, Misteri Buku
Harian Johanna, diterbitkan oleh GPU. Rasanya campur aduk waktu itu. Senang,
jelas. Bersyukur, jelas banget, terharu, apalagi. Ini karya pertamaku yang
akhirnya terbit. Mimpiku yang terbesar (bahwa suatu hari nanti novelku bakal
terbit), akhirnya kesampaian. Alhamdulillah .... banget :’)
Novel ini bergenre teenlit, misteri dan detektif. Ada
petualangannya juga. Enam orang mahasiswa (Dharma, Lutfie, Dika, Riris, Ullie
dan Uzzie) berlibur di vila milik kakek Dharma. Liburan yang tadinya
normal-normal saja berubah setelah Lutfie menemukan buku harian lama di
perpustakaan. Buku harian itu lalu membuka rahasia gelap yang ada di vila.
I’ll stop here :D. Bagi penyuka novel teenlit, misteri dan
detektif, novelku bisa jadi referensi bacaan.
Di blog ini aku bakal cerita awal dari lahirnya novel. Ide
awal novel ini simpel, aku dapat waktu aku masih semester 2.
Bukan aku yang
membunuh Annette.
Mustahil,
Seorang ibu membunuh
putrinya sendiri
Aku tulis ide itu di kertas dan dari kata-kata itu lalu aku
kembangkan jadi sebuah cerita. Aku menulis novel ini lama ... banget. Karena
nggak setiap hari aku menulis. Tapi akhirnya, setahun sebelum aku lulus (2012),
aku selesaikan novel ini dan mengirimkannya ke penerbit. Sebelumnya, ibu
menjadi pembaca pertama, dan memberitaku apa saja yang masih kurang. Bisa
dibilang, ibu adalah proofreader sekaligus editor pertama^^.
Waktu naskah novel ini diterima buat diterbitkan, rasanya
senang banget. Persis seorang ibu yang mendapat berita kalau dinyatakan hamil,
hehe. Persis seperti itu. Dan ketika novel ini akhirnya terbit, kembali rasanya
persis seperti seorang ibu yang melahirkan anak pertamanya. Terharu ... :’) Aku
tahu novel ini udah ada di toko buku dari teman-teman, karena aku sendiri belum
sempat ke toko buku.
Kalau ada yang bertanya, kenapa genre teenlit? Jawabannya
simpel. Aku sangat suka misteri dan detektif. Aku ingin menulis cerita bergenre
tersebut dengan penyajian yang ringan, namun nuansanya tetap kena. Dengan gaya
bahasa yang “ngepop” tapi kengerian ceritanya tetap terasa.
Aku masih berusaha untuk menulis novel lagi. Setiap hari aku
akan duduk di depan laptop dan memikirkan “apa yang mau kutulis hari ini?” lalu
tanganku akan bergerak menari di atas keyboard dan mulai mengetik. Aku ingin
melahirkan novel lagi, bayi keduaku.
Aku harap aku bisa terus berkarya^^
5 komentar:
Mantap nich, semoga lahiran anak keduanya .... (^0^)
Iya Mbak, makasih banyak ya Mbak^^. Ayo, Mbak jg bikin novel dong, hehe
Keren (y), aku pikir-pikir, apa mungkin novel ini bisa sampai ke kotaku? Ah, tidak tahu. Kovernya unyu sekali, :3, I love it.
Inspiratif Kak, kisahnya. By the way, aku juga penggemar novel teenlit (walau enggak sefanatik novel fantasi sih). Semoga kapan-kapan bisa beli... XD
Oke, itu aja sih, I am out. Bye!
K aku udah baca novelnya Kk,
bener2 kerennn (y) aku dn sahabatku sngt suka dg novel ini. . .
aku dn shabatku suka cara kk menggambarkan arsitektur rumah Belanda itu, trutama shbatku ingin mnjdi Arsitek jdi dia sngt exited melihat cara kk mengambarkan rumah itu.
Dn aku sndri sngt suka cara kk menggambarkan tokoh2 dlam novel itu, aku suka menulis, tpi tulisanku msih sngt jelek, tpi novel kk bener2 menginspirasi aku untuk trus bljr menulis.
Aku juga sngt suka cara kk mendeskripsikan perasaan Johanna dalam Diary, bener2 kerenn (y)
Intinya novel kk thu Awesome bgnt buat aku. . .
aku menanti novel kk yg selanjutnya. . . :)
Aaaakkk keren bngtt >,<
Posting Komentar