Bertahun-tahun yang lalu aku melihat gadis kecil itu
Meringkuk di sudut yang sepi, sendirian
Sambil memeluk lutut, matanya yang sedih melihatku
Mata yang meneteskan air dan terlihat menahan sakit
Tubuhnya gemetar menahan tangis
Seseorang membuatnya meringkuk di sudut yang jauh dan gelap
itu
Meninggalkannya hanya dengan seserpih hati yang masih utuh
Seseorang menggemakan kembali apa yang tidak dimilikinya,
apa yang sudah direnggutnya
Kepercayaan dirinya, kemampuannya untuk membuat seseorang
jatuh cinta
Gadis kecil yang rapuh itu tidak memiliki seseorang yang
bisa meyakinkannya
Bahwa dia layak dicintai
Bahwa seseorang seperti dirinya
Patut direngkuh dalam kasih
Tidak, tidak
Menurutmu, apa yang tersisa dalam gadis itu sekarang?
Dia masih kesakitan…dia berusaha bangkit sambil
tertatih-tatih
Orang itu mengurungnya dalam kesedihan tanpa batas
Yang masih sering kembali dan membuatnya nyeri
Dia tinggallah selongsong jiwa yang hancur…
Aku ingin mendekatinya…aku ingin merengkuh gadis itu
Tapi aku tidak sanggup menatap matanya yang mempertanyakan
keseriusanku
Di matanya masih berbayang keraguan
Jika aku akan menyakitinya dengan perlakuan yang sama
Dia berusaha memberitahuku dengan bibirnya yang bergetar
Bahwa jika aku melakukannya
Mungkin dia tidak akan bisa bangkit lagi
Dia tidak akan meringkuk kali itu
Dia akan mati…
Yogyakarta, 20 Februari 2014